Anggota ILC
aktivis, organisasi, badan pemerintahan
peserta kunjungan lapangan
kesan dan pesan di tweeter
TENTANG GLF
Setiap dua atau tiga tahun, ILC menyelenggarakan Forum Pertanahan Global (Global Land Forum/ (GLF). Acara unik ini membawa semua angota ILC dan pemangku kepentingan lain mulai dari organisasi akar rumput, aktivis, LSM lokal dan internasional, dan peneliti, sampai dengan organisasi multilateral dan pemerintah dari seluruh dunia untuk memahami lebih lanjut kompleksitas dan dinamika politik, ekonomi, lingkungan dan keterkaitan sosial antara tata kelola pertanahan, ketahanan pangan, kemiskinan, dan demokrasi.
Forum GLF mengundang seluruh anggota dan mitra utama dalam jaring kerjanya guna menciptakan peluang bagi para peserta untuk belajar dari dan berkontribusi pada keberhasilan dan tantangan dalam tata kelola pertanahan.
Forum ini berorientasi pada tindakan. Acara di dalamnya disusun untuk memberikan kesempatan bagi para peserta yang mungkin tidak terbiasa berinteraksi dalam perdebatan untuk saling bertukar dan belajar dari pengalaman dan kesuksesan, menyusun strategi dan membangun keterkaitan menuju lahirnya perspektif baru.
Melalui Pertemuan Anggota sebagai salah satu agenda acaranya, Forum GLF juga akan membuka peluang bagi 206 anggota ILC untuk mengadopsi deklarasi yang dilengkapi dengan komitmen bersama untuk melakukan tindak nyata.
MENGAPA INDONESIA?
Global Land Forum adalah acara utama ILC yang diselenggarakan secara bersama dengan organisasi masyarakat sipil, dan salah satu ciri khasnya adalah pelibatan politis negara penyelenggara.
Setelah keikutsertaannya pada GLF 2015 di Dakar, pemerintah Indonesia menyatakan ketertarikan untuk menjadi penyelenggara GLF 2018 bersama dengan organisasi masyarakat sipil (OMS) anggota ILC.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan sasaran yang cukup besar terkait dengan reformasi pertanian dan perhutanan sosial pada 21,1 juta hektar tanah, namun pergerakan dari janji menjadi praktik nyata berjalan dengan lambat. Sebagai pelenggara bersama GLF yang bekerja sama dengan Panitia Pelaksana Nasional (National Organizing Committee), acara ini memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk berdialog mengenai reformasi yang diharapkan serta berbagi pengalaman dari Asia dan dunia sebelum pemerintahan yang sekarang berakhir masa kerjanya pada tahun 2019.
Bandung, yang secara historis menjadi tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 dan melahirkan Gerakan Non Blok, telah dipilih sebagai lokasi pelaksanaan GLF. Diawali dengan serangkaian kunjungan lapangan secara mendalam, konferensi utama GLF akan dibuka pada tanggal 24 September bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional, dan Indonesia dan Asia akan menjadi fokus diskusi selama satu hari penuh.
PERISTIWA KELUARGA
Tema – Bersatu untuk Hak Atas Tanah, Perdamaian, dan Keadilan – menekankan pada sifat utama ‘Keluarga ILC’, memanfaatkan potensi untuk memperluas jejaring dengan penekanan khusus pada bagaimana melibatkan pemerintah negara dalam mendorong tata kelola pertanahan yang berpusat pada masyarakat. GLF akan berfokus pada anggota, dan mitra dan pejabat pemerintah yang secara langsung bekerja dengan mereka, dan menciptakan peluang untuk saling mempelajari tema-tema yang ada di Indonesia, Asia dan belahan lain dunia seperti ketidaksetaraan, hak asasi manusia dan reformasi pertanahan.